Selasa, 10 Juni 2014

Chapter 2

His magic……

Hari kedua sekolah.pagi ini jalanan cukup macet dan berkabut aku sampai ke sekolah tepat lima menit sebelum bel berbunyi
            “pagi”ujar lupita menyambutku ketika aku masuk kelas
            “pagi”jawabku sambil tersenyum
            “tugas bahasa uda kan?”Tanya lupita
            “uda,makasih ya uda di smsin”ujarku
Dia duduk disampingku seakan tidak menyadari kedatanganku,tangannya sibuk menulis sesuatu matanya menyiratkan kalau ia sedang berpikir untuk mengungkapkan sesuatu.aku tidak berani mengganggunya atau memang tidak mau.
bel berbunyi tidak lama kemudian
            “anak-anak keluarkan buku tugas kalian”ujar bu ratna ketika masuk kelas kami
            “wendy taukan ada tugas?”Tanya bu ratna.aku mengangguk
Ia melirik bukuku,aku menutup sedikit bukuku “pelit“ ujarnya seraya melihat kedepan
            “irvan Gautama,baca tugas kamu kedepan”panggil buk ratna
Aku menoleh kearahnya,ia bergerak melangkah kedepan membawa buku tugasnya
            “bacakan puisimu”perintah bu ratna
Ia tersenyum melihat kearah kami semua  tapi menurutku itu malah terlihat seperti ingin tertawa
                                     



Disini…..
Dikala matahari bergerak menuju tempatnya
Disaat semua mata tak menatapnya
Aku melihatnya berjalan perlahan
Disini……
Seakan takut terluka ia menutup dirinya
Menyembunyikan dirinya dibalik kediaman
Sehangat mentari menyinari bumi aku ingin merangkulnya
Dan disini…..
Aku akan mengajaknya berlari bermimpi dan melompat bersamaku

“selesai”ujarnya sambil menutup bukunya.dan seakan tersihir aku terpaku mencerna setiap bait puisinya.kusadari ia melirikku yang terpaku seketika tatapan itu menyadarkanku
            “terima kasih”ujarnya seraya berjalan kembali menuju bangku
            “nyontek dimana?”Tanya lupita yang menoleh kebelakang
            “weii sembarangan ini karya gw sendiri yang pertama dan terakhir kayanya”ujarnya terkekeh.aku pura-pura menatap buku dan membaca puisi yang kubuat.takut kalau ia mengajakku berbicara dan menanyakan pendapatku.
            “dia itu kaya patung kaku,tanpa ekspresi dan diam”ujarnya melirikku
Aku tidak tau apa yang dia ucapkan karna mendadak aku menjadi tidak nyaman duduk disampingnya.kursiku terasa seperti berduri membuatku tidak nyaman
            “itu buat kamu”ujarnya seraya menempelkan kepalanya ke meja menghadapku  dan melihatku.membuatku tambah menunduk dan berkutat dengan perasaan yang tidak jelas.rasa mual,perih,tegang,panas bercampur satu.dia kembali tersenyum dan mengangkat kepalanya
            “bu,izin ke wc”ujarnya sambil mengacungkan tangan
Bu ratna mengangguk.”kamu aneh”ujarnya agak berbisik ke dekat telingaku kemudian berlalu keluar kelas.sejujurnya aku sedikit sudah lebih baik tapi ucapannya barusan membuatku sedikit terganggu lagi
            “irvan kayanya suka ama kamu”ucap lupita tiba-tiba.membuatku tersedak minuman yang kuminum.ekspresiku seolah mengatakan apa??hah??
            “haha biasa aja bu,kan Cuma kayanya”ujar lupita
            “hei boleh gabung??”tanyanya yang datang tiba-tiba LAGI
Lupita mengangguk.”kamu bisa ke wc sekarang”ujarnya saat aku hendak berbicara.”kenapa dia bisa tau”gumamku sambil menggaruk kepala dan berjalan ke wc.aku menabrak seseorang didepan wc “maaf”ujarku sambil memunggut tissuenya yang terjatuh “gapapa”ujar murid tersebut.aku tidak pernah melihatnya sebelum ini wajahnya sedikit asing mungkin karna dia lebih cantik dari murid-murid perempuan disini.ia tersenyum padaku dan berlalu.padanganku segera teralih ke post-it berwarna biru yang tertempel dipintu wc
            “kalau jalan jangan nunduk” post-it 1 dengan  gambar kepala peterpan disisi kanan atas seakan tau dengan yang baru saja terjadi
            Aku memasuki wc dan menamukan post-it lagi
            “kamu cantik kalo senyum”post-it ke 2 dengan gambar yang sama membuatku sedikit tersenyum siapa orang yang kurang kerjaan yang menulis hal seperti ini.tidak mungkin murid tadi kami bahkan baru bertemu,tidak penting siapa yang membuatnya tapi yang jelas aku sedikit terhibur.
            “lu suka ama wendy?”Tanya lupita padanya sepeninggalku ke wc
            “hah??ga lah ada ada aja”jawabnya
            “trus kenapa lu sering liatin dia diem diem”Tanya lupita
            “emang keliatan ya kalo sering?wah kalo gitu harus dikurangin supaya lu ga liat”jawabnya becanda
            “serius tau van”rajuk lupita
            “Cuma aneh aja,menurut gw dia itu cewe terkaku yang gw tau dia Cuma senyum dan bicara ama lu ato kalo ga ama guru”ujarnya seraya menyeruput minumannya
            “tapi lu suka kan ama dia?”goda lupita
            “haha pikirin sendiri,o yah si rosa uda balik kan dari olimpiade hari ini?”Tanya irvan kali ini
            “iya,kenapa lu kangen??uda gw bilang tembak aja kita uda kelas 3 bentar lagi pisah ntar lu nyesel lagian lu suka ama dia dari kelas satu,uda lama tau”ujar lupita.dia hanya tersenyum sambil mengacak rambut lupita
            “apaan sih?”ujar lupita kesel
            “kayanya gw kebanyakan cerita ama lu deh”ucap irvan
Lupita tertawa,irvan sahabatnya dari sejak masuk sma ternyata masih memiliki rasa gugup didepan wanita dan wanita itu adalah idola sekolah Rosa Vytalia,murid berprestasi dan model sebuah majalah kota.dia tidak pernah mengira irvan akan menyukai gadis itu selama tiga tahun tapi itulah yang dilihatnya sekarang.aku berjalan kembali ke kantin sambil menyembunyikan post-it yang kudapat dibelakang rokku
            “lama,ngapain sih?”Tanya lupita yang menyadari kedatanganku dari arah belakangnya
            “tadi wc rame”ujarku kembali duduk “ke kelas yuk?”ajakku
Suaranya mengagetkanku saat aku sedang asyik menulis tugas ipa yang diberikan oleh guru kami
            “aku boleh nanya pendapat kamu?”tanyanya.membuatku sedikit melihat ke arahnya “hmm” gumamku
            “menurut kamu cewe yang duduk disebelah sana itu cantik ga?”Tanyanya sambil menunjuk kearah yang dimaksud.aku menoleh kearah yang ditunjuknya,bukannya itu murid yang kutabrak didepan wc tadi “cantik”jawabku sambil terus menulis “kamu suka??”tanyaku tiba-tiba “ya gitu”jawabnya salah tingkah.melihatnya seperti ini sedikit lucu
            “kenapa ga bilang ama dia??”tanyaku lagi
            “malu.”jawabnya.membuatku berhenti sejenak menulis dan melihat kearahnya lalu tersenyum tidak percaya
            “kenapa?”tanyanya
            “kalo suka bilang ,jangan dipendam kasian perasaan kamu”jawabku sambil meneruskan menulis
            “kayanya dia ga suka ama aku”jawabnya dengan nada yang sedikit sedih
            “tau darimana ?emang kamu uda pernah nanya?”tanyaku.tanpa terasa inilah percakapan panjang pertama kami yang akan mengawali semuanya
            “dia ga pernah mau senyum ama aku kalo ketemu,kalo aku nanya sama aja kaya aku bilang kalo aku suka sama dia”jawabnya
            “ohh..”jawabku singkat tidak ingin perbincangan ini berlanjut lagi
            “kamu juga cantik kok”ujarnya tiba tiba dan beralih melanjutkan tulisannya
Tanpa sadar pipiku sedikit memanas dan aku tersenyum,aku menjatuhkan bukuku ke bawah meja
            “biar aku yang ambil”ujarnya seraya menunduk kebawah meja saat itulah aku melihat gambar yang membuat ku terkejut aku tidak menyangka itu dia yang menulis post-it tersebut
            “oh ini,bagus ga?”tanyanya seakan menyadari kalau aku memperhatikan gambarannya
            “ini peterpan”ucapku sambil menyentuh gambar kepala peterpan itu
            “iya ini peterpan dan kamu wendy”ucapnya,membuatku berhenti melihat gambar tersebut dan kembali menulis
Hari ini kelas pulang lebih cepat,aku bergegas menuju tempat parkir setelah berpisah dengan lupita , aku berniat pulang lebih dulu karna ingin pergi ke toko buku dan juga menghindarinya.baru saja hendak menjalankan motorku ketika seseorang memanggilku “hey”
Aku menoleh ternyata murid yang tak sengaja kutabrak tadi di wc,dia berjalan ke arahku sambil tersenyum “ada apa?”tanyaku
            “kamu wendy yang duduk sama irvan kan?”tanyanya masih tersenyum
            “iya,ada apa ya?”tanyaku mulai curiga
            “hmm aku boleh minta tolong kasih ini ke irvan ga?”tanyanya sambil menyelipkan secarik kertas ketanganku “makasih ya”ujarnya sambil berlalu bahkan belum sempat aku mengatakan akan setuju atau tidak.berniat untuk menghindarinya tapi sekarang yang kulakukan adalah sebaliknya menunggu diparkiran disamping mobilnya.tak lama kemudian dia turun bersama beberapa murid laki-laki lainnya.dia sedikit aneh melihatku duduk diatas motor dengan helm yang terpakai dan secarik kertas ditangan
            “ada yang tinggal lagi?”Tanyanya sambil berjalan kearah mobilnya melewati ku,aku berbalik kearahnya dan menyerahkan secarik kertas yang dititipkan murid tadi,tangannya terhenti membatalkan membuka pintu mobil
            “apa ini?no hp kamu?”tanyanya sambil tersenyum,ntah mengapa senyum tersebut sedikit mengusikku sekarang
            “ada yang nitipin tadi,cewe yang kamu tunjuk dikelas tadi”ujarku.aku bisa melihat dengan jelas ekspresi mukanya yang berubah menjadi senang,aku hanya bisa menggeleng kepala heran memangnya apa yang ditulis murid itu sampai dia terlihat begitu senang
            “aku duluan”ujarku sambil menjalankan motorku kembali ketujuanku sebelumnya Toko Buku
Motorku berhenti dipelantaran parkir sebuah toko buku yang cukup ramai dikunjungi,cuaca siang ini cukup panas 34° c menurut perkiraan cuaca di hp ku,aku bergegas memasuki toko itu sebelum keluar asap dari kepalaku.aku berjalan menelusuri pelataran toko menuju deretan buku-buku novel remaja dan terjemahan.aku memilih dua buku novel aku melihat buku ini ketika minggu lalu saat  menemani ayah membeli buku agendanya. saat  itu aku tidak membawa uang tabunganku,ini memang perjanjianku dengan ayah kalau ingin membeli buku selain keperluan sekolah harus menggunakan uang sendiri karna itu aku berusaha menabung untuk hobiku yang satu ini Membaca Novel.antrian dikasir cukup panjang butuh beberapa menit sampai aku membayar
            “selamat datang di toko buku Permata,total belanjaannya Rp.120.000”ujar kasirnya

Aku menyerahkan uang 200 ribuan”uangnya Rp.200.000 kembaliannya Rp.80.000 terima kasih semoga datang kembali”ujar kasirnya tersenyum ramah.aku segera menerima uang kembalian dan buku belanjaanku,berjalan keluar toko buku kemudian berhenti sejenak melihat langit yang sedikit meneduh terlihat awan hitam disebelah barat.cuaca sekarang memang tidak menentu dikira panas ternyata hujan dikira hujan malah sebaliknya panas seperti digurun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar