Sabtu, 07 Juni 2014

Chapter 1

Neverland…..
Sebuah negeri fantasi dimana tinggal seorang bocah yang tidak pernah beranjak dewasa seorang bocah yang tidak ingin dewasa .
And he’s called PeterPan ,,,,,,,,,,,

SMA Pratama Bandung 2010….
Tettttt……
bel sekolah berbunyi membubarkan para siswa yang asyik berkumpul didepan kelas XII.Ipa
            “van”teriak seseorang dari ujung koridor
yang dipanggil sontak menoleh “kenapa?” ujarnya “dipanggil pak Ridwan disuruh ke kantor”
“kenapa?”gumam irvan sendiri sambil melangkah menuju kantor
Tok tok…..
            “masuk aja van”ujar pak Ridwan dari dalam
Saat itulah pertama kali aku melihatnya,gayanya yang santai sudah menarik perhatianku dari awal.Dia sedikit melirik ke arahku ketika duduk dihadapan pak Ridwan
            “ada apa pak?” Tanyanya
            “kamu belum nyerahin proposal buat lomba basket kan?”Tanya pak  ridwan
            “oh itu iya pak besok saya serahin ke bapak”jawabnya
Aku yang berada diruangan tersebut hanya diam dan pertemuan pertama kami pun berakhir…

Suasana kelas XII.Ipa ramai beberapa murid berlarian saling mengejar ada pula yang berkumpul sekedar untuk menghilangkan penat menunggu guru yang belum datang sedangkan irvan sibuk sendiri memainkan Ipadnya tanpa memperdulikan sekitar.
            “ngapain van, ke kantin yuk?”ajak  iman
Irvan hanya mengangguk tanpa bergeser sedikitpun “bentar”ucapnya kemudian
Baru saja hendak berdiri ibu Ratna tiba tiba memasuki kelas
            “selamat pagi anak-anak”sapa bu Ratna
            “pagi buk….”jawab anak-anak serentak
            “ibu minta waktunya sebentar hari ini kalian kedatangan teman baru dari Palembang”ujar bu Ratna sontak membuat seisi kelas riuh
            “cewe dong buk?”ujar alven murid yang terkenal playboy membuat suasana tambah riuh
Aku berjalan memasuki kelas dengan perasaan tak karuan rasanya aku ingin menghindari saat ini memperkenalkan diri sebagai murid baru benar benar terdengar konyol rasanya.
            “wendy”suara bu ratna mengagetkan lamunanku “perkenalkan diri kamu”
            “pagi”ucapku sedikit terbata,kutarik napas dalam guna mengurangi sedikit rasa tegang
            “Perkenalkan nama saya Wendy Oktari,saya pindahan dari Palembang dan saya harap teman teman disini dapat menerima saya”ujarku tanpa sadar apa yang baru saja ku ucapkan
            “baiklah anak anak ibu harap kalian dapat berteman baik dengan wendy,nah wendy sekarang kamu bisa pilih mau duduk dimana”ujar bu Ratna seraya tersenyum
Pandanganku mengitari seisi kelas itu mencari tempat duduk yang cocok untukku,tidak banyak yang kosong hanya tersisa dua bangku,satu dibaris nomor  tiga dengan seorang anak laki laki yang sibuk memainkan Ipadnya dan satu lagi di nomor urut dua dengan seorang murid perempuan yang berbadan bongsor yang aku yakin dia tidak akan mau berbagi tempat duduk denganku karna sedari tadi dia terus memperhatikanku dengan pandangan mengancam.
            “aku duduk disitu saja bu”ujarku seraya menunjuk bangku nomer tiga yang berseberangan dengan barisan perempuan berbadan bongsor yang belakangan kuketahui bernama ita.
            “hai”ujarnya ketika aku baru duduk disebelahnya.menyapaku tanpa menoleh.aku hanya kaku menatapnya
            “selamat datang di kelas XII.ipa gw irvan anak anak biasa manggil gw van pake “a” bukan “e” ujarnya panjang lebar tanpa memperhatikan ekspresiku
            “aku wendy”ujarku singkat
            “kamu dari neverland ya?”ujarnya menatapku lekat.aku menatapnya aneh sekaligus terkejut memang dikira aku sahabat peterpan apa
            “haha ekspresi kamu lucu”ujarnya lalu kembali memainkan Ipadnya lagi
Hari pertama sekolah cukup menyenangkan tidak semengerikan yang ku kira.aku mendapat teman baru namanya lupita dan aku kira kami akan bersahabat.dia duduk tepat didepan mejaku.
            “ta,proposal ntar kirim ke gw ya?email email”ujar irvan yang tiba tiba datang saat kami dikantin
            “beres”jawab lupita sambil tersenyum
            “eh anak baru kamu bukannya tadi yang diruangan pak Ridwan itu ya?”tanyanya
Aku hanya tersenyum,untuk seorang yang baru kenal dia termasuk yang banyak bicara dan sok akrab menurutku
            “dia emang kaya gitu,udah abaiin aja ntar berenti sendiri”ujar lupita seolah membaca pikiranku
            “wc dimana?”ujarku setengah berbisik ke lupita
            “dibelakang kantin ,ga usah bisik bisik kali kedengeran juga”ujarnya lagi
Lupita hanya tersenyum dan mengangguk,aku berjalan meninggalkan meja melewati beberapa murid dimeja lain.wc sekolah bersih malah sangat bersih tidak ada bau khas yang sering tercium dari wc wc sekolah biasanya.wc murid laki-laki dan perempuan hanya dibatasi tembok pemisah ruangan.hanya ada beberapa murid perempuan yang sedang bercermin dan selesai menelpon  tepat setelah aku masuk wc.SMA Pratama melarang para siswanya membawa hp dan sejenisnya kesekolah menurut pihak sekolah hp dan sejenisnya hanya akan mengganggu konsentrasi siswa-siswi saat belajar dan menurutku itu ada benarnya.
            “pulang bareng siapa wen?”Tanya lupita saat keluar kelas
            “aku bawa motor”jawabku
            “kalo gitu aku duluan ya,mobil uda jemput”ujar lupita
            “hati-hati ya”kataku sambil melambaikan tangan yang dibalas serupa oleh lupita
Aku baru saja hendak menstarter motor ketika aku sadar bahwa ada yang ketinggalan dikelas
            “helm”ujar ku sambil menepuk kening
Suasana sudah lebih sepi hanya tinggal beberapa murid yang mengikuti ekskul atau yang masih menunggu jemputan.kelasku terletak dilantai 2 tepat setelah belokan tangga
            “belum pulang?”Tanya seseorang ketika aku baru saja hendak masuk kelas membuatku terlonjak kaget dan itu ternyata Dia….
            “ada yang tinggal?”tanyanya sambil bergerak mengambil tasnya dibangku “lain kali jangan ampe lupa untung pak amir belum ngunci kelas”tambahnya dan menyerahkan helm ku yang ternyata juga diambilnya
            “makasih”ujarku
            “pulangnya naik motor?”ujarnya ketika kami sampai diparkiran.mobilnya parkir tepat disamping motorku,”ya iyalah masa naik mobil pake helm”gumamku sambil mengenakan helm
            “duluan”ujarku dan meninggalkannya yang  sedari tadi bukannya masuk mobil malah memperhatikanku seolah tontonan
            “hati-hati”teriaknya saat aku menjauh


            “gimana sekolahnya kak?”Tanya ayah saat sedang makan malam
            “enak kok pa anaknya ramah dan baik-baik”jawabku
            “uda dapet temen belum?”ibupun menimpali
            “uda dong,namanya lupita anaknya cantik pinter lagi’jawabku sambil tersenyum

Keluargaku tidak berasal dari sini kami semua asli Palembang,ayah dipindah tugaskan dari perusahaannya 2 minggu yang lalu dan kami semua ikut pindah kesini ke Bandung.aku anak satu-satunya walaupun begitu bukan berarti aku manja.aku tidak merengek menolak saat ayah mengatakan kami akan pindah ke Bandung aku juga tidak protes saat hari pertama sekolah tidak diantar ataupun dijemput,aku cukup tau jalanan dibandung karna sudah beberapa kali ke sini.apalagi lokasi sekolah ku terletak tidak terlalu jauh dari rumah.tapi aku anak yang pemalu dan tertutup mungkin karna aku terbiasa sendiri.aku lebih banyak diam jika diluar rumah tapi saat dirumah aku akan banyak berbicara kepada ibu,mungkin karna ibu satu-satunya yang membuatku nyaman untuk berbicara.dan aku berharap akan ada orang lain yang membuatku nyaman bercerita selain ibu…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar