Sabtu, 11 Oktober 2014

"kau tau kenapa aku kerap kali menulis tentang apa yang kurasakan padamu,karna dengan menulis aku mampu menyampaikan apa yang tak sanggup bibirku ucapkan padamu"

"bahkan terkadang air mata saja tak cukup untuk mengungkapkan betapa takutnya aku kehilanganmu"

"kau tau kenapa aku sering kali marah saat kau dekat dengan teman perempuanmu?karna aku takut kau menemukan seseorang yang membuatmu merasa nyaman melebihi yang kau rasakan terhadapku"

"aku benci karna aku harus memaafkanmu setiap kali kau menyakitiku,tapi aku lebih benci lagi jika harus hidup tanpamu disampingku"

"jangan membuat hatiku sedih seperti ini karna aku takkan menahanmu lagi jika hatimu ternyata sudah lama berpaling padanya "

"setidaknya kau pernah menggenggam tanganku dan menolak tangan yang lainnya"

"setidaknya kau pernah pernah percaya padaku walaupun itu hanya sesaat"


Bimbang



     Akan ada masa dimana kau merasa seperti disenja pada sore hari saat kegelapan mulai menyapa dan hanya tersisa seberkas cahaya,saat kau tertinggal sendiri diruang ketidaknyamanan yang tercipta,saat kau merasa semuanya serba salah,saat kau merasa mereka yang ada hanya mengacuhkanmu ,saat kau ingin melangkah tapi takut salah namun jika diam hanya akan membuatmu semakin merasa gila
Saat kau terjebak dalam waktu yang memakan keyakinan dihatimu akan sebuah harapan,saat yang tersisa hanyalah sebuah kebimbangan yang tiada berujung,seperti boomerang ia tetap kembali kearahmu sejauh apapun kau melemparnya,ketika hatimu bahkan menolak kehadiranmu ,kau mengharapkan sebuah jawaban dari tuhan tapi tuhan seperti menunggu untuk melihatmu perlahan jatuh semakin jauh kedalam.
Ketika setiap hari keraguan dan ketakutan yang hanya bisa kau rasakan ,saat siang dan malam tak ada bedanya,saat orang yang kau cintai dan sayangi membuatmu semakin merasa jenuh,saat kau ingin berhenti tapi tetap bertahan,saat kau ingin terus melanjutkan tapi tertahan,saat kau ingin lari dari semuanya dan hanya diam,saat mimpi mimpimu terasa suram,saat dimana kau butuh sandaran tapi semuanya menghilang,
Saat kau berada diruang kehampaan ,saat kau terjebak dalam ketidak pastian,saat kau lelah mencoba merubahnya,saat apapun yang kau lakukan membuat semuanya semakin buruk,saat apapun dihidupmu menjadi tidak berarti.
Saat dimana kau ingin menjadi sebuah titik.titik dari semua kehampaan.titik dari semua kejenuhan.titik dari semua ilusi yang membosankan dihidupmu.titik dari waktu yang dibrikan kepadamu.titik dimana kau benar-benar ingin berakhir.
Menjelma menjadi malam yang kelam dan sunyi tanpa bintang ataupun rembulan,menjadi malam yang dingin bagi para penghuninya,menjadi malam yang tak bersuara dan kemudian menghilang..

Kamis, 26 Juni 2014

hello sydney :-)

hello sydney,apa kabar?
uda lama banget ya sejak hari itu
dulu itu aku masih jadi cewek yang baru gede baru tau rasanya main fb itu gimana
kenal cowok lewat lewat dunia maya itu gimana
rasanya rindu waktu itu saat pertama kenal dan ngobrol ama kamu
dari awal ngobrol sampe akhirnya kita dekat sampe kita panggil hunny hunny an hehe
padahalkan kamu uda punya pacar waktu itu bule juga lagi
inget ga pas kamu ribut ama dia dan kamu suka cerita sama aku  rasanya saat itu heemmmmmm.... sakittt
dulu itu aku seneng banget bisa deket ama kamu walaupun bukan cuma aku aja yg deket ama kamu
tapi rasanya beruntung banget
sekarang uda 2 tahun sejak terakhir kali aku dapet kabar dari kamu
sering aku inget kamu dan kadang kangen terlepas nyata atau ga nya kamu
tapi yang aku tau kite pernah kenal dan kamu pernah ada dihari-hari aku
sekarang aku uda kuliah :-) uda dengan kehidupan aku yang baru
but you will be stay here in my memorize...

Selasa, 10 Juni 2014

Chapter 2

His magic……

Hari kedua sekolah.pagi ini jalanan cukup macet dan berkabut aku sampai ke sekolah tepat lima menit sebelum bel berbunyi
            “pagi”ujar lupita menyambutku ketika aku masuk kelas
            “pagi”jawabku sambil tersenyum
            “tugas bahasa uda kan?”Tanya lupita
            “uda,makasih ya uda di smsin”ujarku
Dia duduk disampingku seakan tidak menyadari kedatanganku,tangannya sibuk menulis sesuatu matanya menyiratkan kalau ia sedang berpikir untuk mengungkapkan sesuatu.aku tidak berani mengganggunya atau memang tidak mau.
bel berbunyi tidak lama kemudian
            “anak-anak keluarkan buku tugas kalian”ujar bu ratna ketika masuk kelas kami
            “wendy taukan ada tugas?”Tanya bu ratna.aku mengangguk
Ia melirik bukuku,aku menutup sedikit bukuku “pelit“ ujarnya seraya melihat kedepan
            “irvan Gautama,baca tugas kamu kedepan”panggil buk ratna
Aku menoleh kearahnya,ia bergerak melangkah kedepan membawa buku tugasnya
            “bacakan puisimu”perintah bu ratna
Ia tersenyum melihat kearah kami semua  tapi menurutku itu malah terlihat seperti ingin tertawa
                                     



Disini…..
Dikala matahari bergerak menuju tempatnya
Disaat semua mata tak menatapnya
Aku melihatnya berjalan perlahan
Disini……
Seakan takut terluka ia menutup dirinya
Menyembunyikan dirinya dibalik kediaman
Sehangat mentari menyinari bumi aku ingin merangkulnya
Dan disini…..
Aku akan mengajaknya berlari bermimpi dan melompat bersamaku

“selesai”ujarnya sambil menutup bukunya.dan seakan tersihir aku terpaku mencerna setiap bait puisinya.kusadari ia melirikku yang terpaku seketika tatapan itu menyadarkanku
            “terima kasih”ujarnya seraya berjalan kembali menuju bangku
            “nyontek dimana?”Tanya lupita yang menoleh kebelakang
            “weii sembarangan ini karya gw sendiri yang pertama dan terakhir kayanya”ujarnya terkekeh.aku pura-pura menatap buku dan membaca puisi yang kubuat.takut kalau ia mengajakku berbicara dan menanyakan pendapatku.
            “dia itu kaya patung kaku,tanpa ekspresi dan diam”ujarnya melirikku
Aku tidak tau apa yang dia ucapkan karna mendadak aku menjadi tidak nyaman duduk disampingnya.kursiku terasa seperti berduri membuatku tidak nyaman
            “itu buat kamu”ujarnya seraya menempelkan kepalanya ke meja menghadapku  dan melihatku.membuatku tambah menunduk dan berkutat dengan perasaan yang tidak jelas.rasa mual,perih,tegang,panas bercampur satu.dia kembali tersenyum dan mengangkat kepalanya
            “bu,izin ke wc”ujarnya sambil mengacungkan tangan
Bu ratna mengangguk.”kamu aneh”ujarnya agak berbisik ke dekat telingaku kemudian berlalu keluar kelas.sejujurnya aku sedikit sudah lebih baik tapi ucapannya barusan membuatku sedikit terganggu lagi
            “irvan kayanya suka ama kamu”ucap lupita tiba-tiba.membuatku tersedak minuman yang kuminum.ekspresiku seolah mengatakan apa??hah??
            “haha biasa aja bu,kan Cuma kayanya”ujar lupita
            “hei boleh gabung??”tanyanya yang datang tiba-tiba LAGI
Lupita mengangguk.”kamu bisa ke wc sekarang”ujarnya saat aku hendak berbicara.”kenapa dia bisa tau”gumamku sambil menggaruk kepala dan berjalan ke wc.aku menabrak seseorang didepan wc “maaf”ujarku sambil memunggut tissuenya yang terjatuh “gapapa”ujar murid tersebut.aku tidak pernah melihatnya sebelum ini wajahnya sedikit asing mungkin karna dia lebih cantik dari murid-murid perempuan disini.ia tersenyum padaku dan berlalu.padanganku segera teralih ke post-it berwarna biru yang tertempel dipintu wc
            “kalau jalan jangan nunduk” post-it 1 dengan  gambar kepala peterpan disisi kanan atas seakan tau dengan yang baru saja terjadi
            Aku memasuki wc dan menamukan post-it lagi
            “kamu cantik kalo senyum”post-it ke 2 dengan gambar yang sama membuatku sedikit tersenyum siapa orang yang kurang kerjaan yang menulis hal seperti ini.tidak mungkin murid tadi kami bahkan baru bertemu,tidak penting siapa yang membuatnya tapi yang jelas aku sedikit terhibur.
            “lu suka ama wendy?”Tanya lupita padanya sepeninggalku ke wc
            “hah??ga lah ada ada aja”jawabnya
            “trus kenapa lu sering liatin dia diem diem”Tanya lupita
            “emang keliatan ya kalo sering?wah kalo gitu harus dikurangin supaya lu ga liat”jawabnya becanda
            “serius tau van”rajuk lupita
            “Cuma aneh aja,menurut gw dia itu cewe terkaku yang gw tau dia Cuma senyum dan bicara ama lu ato kalo ga ama guru”ujarnya seraya menyeruput minumannya
            “tapi lu suka kan ama dia?”goda lupita
            “haha pikirin sendiri,o yah si rosa uda balik kan dari olimpiade hari ini?”Tanya irvan kali ini
            “iya,kenapa lu kangen??uda gw bilang tembak aja kita uda kelas 3 bentar lagi pisah ntar lu nyesel lagian lu suka ama dia dari kelas satu,uda lama tau”ujar lupita.dia hanya tersenyum sambil mengacak rambut lupita
            “apaan sih?”ujar lupita kesel
            “kayanya gw kebanyakan cerita ama lu deh”ucap irvan
Lupita tertawa,irvan sahabatnya dari sejak masuk sma ternyata masih memiliki rasa gugup didepan wanita dan wanita itu adalah idola sekolah Rosa Vytalia,murid berprestasi dan model sebuah majalah kota.dia tidak pernah mengira irvan akan menyukai gadis itu selama tiga tahun tapi itulah yang dilihatnya sekarang.aku berjalan kembali ke kantin sambil menyembunyikan post-it yang kudapat dibelakang rokku
            “lama,ngapain sih?”Tanya lupita yang menyadari kedatanganku dari arah belakangnya
            “tadi wc rame”ujarku kembali duduk “ke kelas yuk?”ajakku
Suaranya mengagetkanku saat aku sedang asyik menulis tugas ipa yang diberikan oleh guru kami
            “aku boleh nanya pendapat kamu?”tanyanya.membuatku sedikit melihat ke arahnya “hmm” gumamku
            “menurut kamu cewe yang duduk disebelah sana itu cantik ga?”Tanyanya sambil menunjuk kearah yang dimaksud.aku menoleh kearah yang ditunjuknya,bukannya itu murid yang kutabrak didepan wc tadi “cantik”jawabku sambil terus menulis “kamu suka??”tanyaku tiba-tiba “ya gitu”jawabnya salah tingkah.melihatnya seperti ini sedikit lucu
            “kenapa ga bilang ama dia??”tanyaku lagi
            “malu.”jawabnya.membuatku berhenti sejenak menulis dan melihat kearahnya lalu tersenyum tidak percaya
            “kenapa?”tanyanya
            “kalo suka bilang ,jangan dipendam kasian perasaan kamu”jawabku sambil meneruskan menulis
            “kayanya dia ga suka ama aku”jawabnya dengan nada yang sedikit sedih
            “tau darimana ?emang kamu uda pernah nanya?”tanyaku.tanpa terasa inilah percakapan panjang pertama kami yang akan mengawali semuanya
            “dia ga pernah mau senyum ama aku kalo ketemu,kalo aku nanya sama aja kaya aku bilang kalo aku suka sama dia”jawabnya
            “ohh..”jawabku singkat tidak ingin perbincangan ini berlanjut lagi
            “kamu juga cantik kok”ujarnya tiba tiba dan beralih melanjutkan tulisannya
Tanpa sadar pipiku sedikit memanas dan aku tersenyum,aku menjatuhkan bukuku ke bawah meja
            “biar aku yang ambil”ujarnya seraya menunduk kebawah meja saat itulah aku melihat gambar yang membuat ku terkejut aku tidak menyangka itu dia yang menulis post-it tersebut
            “oh ini,bagus ga?”tanyanya seakan menyadari kalau aku memperhatikan gambarannya
            “ini peterpan”ucapku sambil menyentuh gambar kepala peterpan itu
            “iya ini peterpan dan kamu wendy”ucapnya,membuatku berhenti melihat gambar tersebut dan kembali menulis
Hari ini kelas pulang lebih cepat,aku bergegas menuju tempat parkir setelah berpisah dengan lupita , aku berniat pulang lebih dulu karna ingin pergi ke toko buku dan juga menghindarinya.baru saja hendak menjalankan motorku ketika seseorang memanggilku “hey”
Aku menoleh ternyata murid yang tak sengaja kutabrak tadi di wc,dia berjalan ke arahku sambil tersenyum “ada apa?”tanyaku
            “kamu wendy yang duduk sama irvan kan?”tanyanya masih tersenyum
            “iya,ada apa ya?”tanyaku mulai curiga
            “hmm aku boleh minta tolong kasih ini ke irvan ga?”tanyanya sambil menyelipkan secarik kertas ketanganku “makasih ya”ujarnya sambil berlalu bahkan belum sempat aku mengatakan akan setuju atau tidak.berniat untuk menghindarinya tapi sekarang yang kulakukan adalah sebaliknya menunggu diparkiran disamping mobilnya.tak lama kemudian dia turun bersama beberapa murid laki-laki lainnya.dia sedikit aneh melihatku duduk diatas motor dengan helm yang terpakai dan secarik kertas ditangan
            “ada yang tinggal lagi?”Tanyanya sambil berjalan kearah mobilnya melewati ku,aku berbalik kearahnya dan menyerahkan secarik kertas yang dititipkan murid tadi,tangannya terhenti membatalkan membuka pintu mobil
            “apa ini?no hp kamu?”tanyanya sambil tersenyum,ntah mengapa senyum tersebut sedikit mengusikku sekarang
            “ada yang nitipin tadi,cewe yang kamu tunjuk dikelas tadi”ujarku.aku bisa melihat dengan jelas ekspresi mukanya yang berubah menjadi senang,aku hanya bisa menggeleng kepala heran memangnya apa yang ditulis murid itu sampai dia terlihat begitu senang
            “aku duluan”ujarku sambil menjalankan motorku kembali ketujuanku sebelumnya Toko Buku
Motorku berhenti dipelantaran parkir sebuah toko buku yang cukup ramai dikunjungi,cuaca siang ini cukup panas 34° c menurut perkiraan cuaca di hp ku,aku bergegas memasuki toko itu sebelum keluar asap dari kepalaku.aku berjalan menelusuri pelataran toko menuju deretan buku-buku novel remaja dan terjemahan.aku memilih dua buku novel aku melihat buku ini ketika minggu lalu saat  menemani ayah membeli buku agendanya. saat  itu aku tidak membawa uang tabunganku,ini memang perjanjianku dengan ayah kalau ingin membeli buku selain keperluan sekolah harus menggunakan uang sendiri karna itu aku berusaha menabung untuk hobiku yang satu ini Membaca Novel.antrian dikasir cukup panjang butuh beberapa menit sampai aku membayar
            “selamat datang di toko buku Permata,total belanjaannya Rp.120.000”ujar kasirnya

Aku menyerahkan uang 200 ribuan”uangnya Rp.200.000 kembaliannya Rp.80.000 terima kasih semoga datang kembali”ujar kasirnya tersenyum ramah.aku segera menerima uang kembalian dan buku belanjaanku,berjalan keluar toko buku kemudian berhenti sejenak melihat langit yang sedikit meneduh terlihat awan hitam disebelah barat.cuaca sekarang memang tidak menentu dikira panas ternyata hujan dikira hujan malah sebaliknya panas seperti digurun.

me and my brokenheart

tuhan izinkan aku bercerita tentang kesalahanku yang kulakukan pada salah satu mahkluk terindahmu
tuhan kau memberikanku kesempatan untuk mengenalnya walau hanya lewat kata kata yang terangkai
tuhan walau kebersamaan kami hanya sebatas kata kata yang terangkai dan suara diujung telpon
tapi benar aku mencintainya ,aku mencintainya dengan seluruh waktu yang telah kami lewati,aku mencintainya dengan semua ketidaksempurnaannya,aku menyayanginya dengan semua kesalahan dan kekurangannya
tuhan aku bahkan mencintai suaranya ,gelak tawanya,isak tangisnya ,aku menyukainya begitu saja
tuhan aku lupa bahwa aku harus membahagiakannya aku lupa kalau aku harus membuatnya tertawa bukan terluka.
tuhan aku hampir lupa bahwa senyumnya berharga
tuhan sekarang aku lebih sering mebuat makhluk terindahmu terluka
aku sering membuatnya bersedih
tuhan ia bagaikan malaikatku dan kulihat sayapnya retak perlahan
tuhan kulihat sayapnya tak seindah dulu
wajahnya tak secerah dulu
hatinya kulukai tuhan......

tuhan aku tak sengaja melakukannya
aku tak mengenal diriku yang selalu menyakitinya
tuhan ia tegar bagai karang tapi rapuh bagai sayap kupu-kupu
ia keras bagai batu tapi hatinya selembut salju
tuhan ia hanya menyembunyikan lukanya
ia menyimpan duka dan bebannya
dan tuhan...
ia tak selalu mengizinkanku menyembuhkannya

tuhan maaf aku melupakan janjiku saat pertama kali mencintainya
tuhan aku tak ingin kehilangan lagi
tuhan jagalah dia disana
aku ingin dia bahagia
aku ingin melihat dia terbang bebas lagi
aku ingin melihatnya tersenyum ceria lagi
Dia,,, malaikatku tuhan
kutitipkan cintaku untuknya pada-Mu tuhan....

Sabtu, 07 Juni 2014

Chapter 1

Neverland…..
Sebuah negeri fantasi dimana tinggal seorang bocah yang tidak pernah beranjak dewasa seorang bocah yang tidak ingin dewasa .
And he’s called PeterPan ,,,,,,,,,,,

SMA Pratama Bandung 2010….
Tettttt……
bel sekolah berbunyi membubarkan para siswa yang asyik berkumpul didepan kelas XII.Ipa
            “van”teriak seseorang dari ujung koridor
yang dipanggil sontak menoleh “kenapa?” ujarnya “dipanggil pak Ridwan disuruh ke kantor”
“kenapa?”gumam irvan sendiri sambil melangkah menuju kantor
Tok tok…..
            “masuk aja van”ujar pak Ridwan dari dalam
Saat itulah pertama kali aku melihatnya,gayanya yang santai sudah menarik perhatianku dari awal.Dia sedikit melirik ke arahku ketika duduk dihadapan pak Ridwan
            “ada apa pak?” Tanyanya
            “kamu belum nyerahin proposal buat lomba basket kan?”Tanya pak  ridwan
            “oh itu iya pak besok saya serahin ke bapak”jawabnya
Aku yang berada diruangan tersebut hanya diam dan pertemuan pertama kami pun berakhir…

Suasana kelas XII.Ipa ramai beberapa murid berlarian saling mengejar ada pula yang berkumpul sekedar untuk menghilangkan penat menunggu guru yang belum datang sedangkan irvan sibuk sendiri memainkan Ipadnya tanpa memperdulikan sekitar.
            “ngapain van, ke kantin yuk?”ajak  iman
Irvan hanya mengangguk tanpa bergeser sedikitpun “bentar”ucapnya kemudian
Baru saja hendak berdiri ibu Ratna tiba tiba memasuki kelas
            “selamat pagi anak-anak”sapa bu Ratna
            “pagi buk….”jawab anak-anak serentak
            “ibu minta waktunya sebentar hari ini kalian kedatangan teman baru dari Palembang”ujar bu Ratna sontak membuat seisi kelas riuh
            “cewe dong buk?”ujar alven murid yang terkenal playboy membuat suasana tambah riuh
Aku berjalan memasuki kelas dengan perasaan tak karuan rasanya aku ingin menghindari saat ini memperkenalkan diri sebagai murid baru benar benar terdengar konyol rasanya.
            “wendy”suara bu ratna mengagetkan lamunanku “perkenalkan diri kamu”
            “pagi”ucapku sedikit terbata,kutarik napas dalam guna mengurangi sedikit rasa tegang
            “Perkenalkan nama saya Wendy Oktari,saya pindahan dari Palembang dan saya harap teman teman disini dapat menerima saya”ujarku tanpa sadar apa yang baru saja ku ucapkan
            “baiklah anak anak ibu harap kalian dapat berteman baik dengan wendy,nah wendy sekarang kamu bisa pilih mau duduk dimana”ujar bu Ratna seraya tersenyum
Pandanganku mengitari seisi kelas itu mencari tempat duduk yang cocok untukku,tidak banyak yang kosong hanya tersisa dua bangku,satu dibaris nomor  tiga dengan seorang anak laki laki yang sibuk memainkan Ipadnya dan satu lagi di nomor urut dua dengan seorang murid perempuan yang berbadan bongsor yang aku yakin dia tidak akan mau berbagi tempat duduk denganku karna sedari tadi dia terus memperhatikanku dengan pandangan mengancam.
            “aku duduk disitu saja bu”ujarku seraya menunjuk bangku nomer tiga yang berseberangan dengan barisan perempuan berbadan bongsor yang belakangan kuketahui bernama ita.
            “hai”ujarnya ketika aku baru duduk disebelahnya.menyapaku tanpa menoleh.aku hanya kaku menatapnya
            “selamat datang di kelas XII.ipa gw irvan anak anak biasa manggil gw van pake “a” bukan “e” ujarnya panjang lebar tanpa memperhatikan ekspresiku
            “aku wendy”ujarku singkat
            “kamu dari neverland ya?”ujarnya menatapku lekat.aku menatapnya aneh sekaligus terkejut memang dikira aku sahabat peterpan apa
            “haha ekspresi kamu lucu”ujarnya lalu kembali memainkan Ipadnya lagi
Hari pertama sekolah cukup menyenangkan tidak semengerikan yang ku kira.aku mendapat teman baru namanya lupita dan aku kira kami akan bersahabat.dia duduk tepat didepan mejaku.
            “ta,proposal ntar kirim ke gw ya?email email”ujar irvan yang tiba tiba datang saat kami dikantin
            “beres”jawab lupita sambil tersenyum
            “eh anak baru kamu bukannya tadi yang diruangan pak Ridwan itu ya?”tanyanya
Aku hanya tersenyum,untuk seorang yang baru kenal dia termasuk yang banyak bicara dan sok akrab menurutku
            “dia emang kaya gitu,udah abaiin aja ntar berenti sendiri”ujar lupita seolah membaca pikiranku
            “wc dimana?”ujarku setengah berbisik ke lupita
            “dibelakang kantin ,ga usah bisik bisik kali kedengeran juga”ujarnya lagi
Lupita hanya tersenyum dan mengangguk,aku berjalan meninggalkan meja melewati beberapa murid dimeja lain.wc sekolah bersih malah sangat bersih tidak ada bau khas yang sering tercium dari wc wc sekolah biasanya.wc murid laki-laki dan perempuan hanya dibatasi tembok pemisah ruangan.hanya ada beberapa murid perempuan yang sedang bercermin dan selesai menelpon  tepat setelah aku masuk wc.SMA Pratama melarang para siswanya membawa hp dan sejenisnya kesekolah menurut pihak sekolah hp dan sejenisnya hanya akan mengganggu konsentrasi siswa-siswi saat belajar dan menurutku itu ada benarnya.
            “pulang bareng siapa wen?”Tanya lupita saat keluar kelas
            “aku bawa motor”jawabku
            “kalo gitu aku duluan ya,mobil uda jemput”ujar lupita
            “hati-hati ya”kataku sambil melambaikan tangan yang dibalas serupa oleh lupita
Aku baru saja hendak menstarter motor ketika aku sadar bahwa ada yang ketinggalan dikelas
            “helm”ujar ku sambil menepuk kening
Suasana sudah lebih sepi hanya tinggal beberapa murid yang mengikuti ekskul atau yang masih menunggu jemputan.kelasku terletak dilantai 2 tepat setelah belokan tangga
            “belum pulang?”Tanya seseorang ketika aku baru saja hendak masuk kelas membuatku terlonjak kaget dan itu ternyata Dia….
            “ada yang tinggal?”tanyanya sambil bergerak mengambil tasnya dibangku “lain kali jangan ampe lupa untung pak amir belum ngunci kelas”tambahnya dan menyerahkan helm ku yang ternyata juga diambilnya
            “makasih”ujarku
            “pulangnya naik motor?”ujarnya ketika kami sampai diparkiran.mobilnya parkir tepat disamping motorku,”ya iyalah masa naik mobil pake helm”gumamku sambil mengenakan helm
            “duluan”ujarku dan meninggalkannya yang  sedari tadi bukannya masuk mobil malah memperhatikanku seolah tontonan
            “hati-hati”teriaknya saat aku menjauh


            “gimana sekolahnya kak?”Tanya ayah saat sedang makan malam
            “enak kok pa anaknya ramah dan baik-baik”jawabku
            “uda dapet temen belum?”ibupun menimpali
            “uda dong,namanya lupita anaknya cantik pinter lagi’jawabku sambil tersenyum

Keluargaku tidak berasal dari sini kami semua asli Palembang,ayah dipindah tugaskan dari perusahaannya 2 minggu yang lalu dan kami semua ikut pindah kesini ke Bandung.aku anak satu-satunya walaupun begitu bukan berarti aku manja.aku tidak merengek menolak saat ayah mengatakan kami akan pindah ke Bandung aku juga tidak protes saat hari pertama sekolah tidak diantar ataupun dijemput,aku cukup tau jalanan dibandung karna sudah beberapa kali ke sini.apalagi lokasi sekolah ku terletak tidak terlalu jauh dari rumah.tapi aku anak yang pemalu dan tertutup mungkin karna aku terbiasa sendiri.aku lebih banyak diam jika diluar rumah tapi saat dirumah aku akan banyak berbicara kepada ibu,mungkin karna ibu satu-satunya yang membuatku nyaman untuk berbicara.dan aku berharap akan ada orang lain yang membuatku nyaman bercerita selain ibu…..

Jumat, 06 Juni 2014

-64 days

maaf jika harus begini
maaf jika ini menyakitkan pada akhirnya
maaf aku terlalu mencintaimu
maaf aku tak mampu menahan perasaanku dari awal
maaf aku membawamu masuk kedalam cerita yang menurutmu sia-sia
maaf aku pernah membuatmu menunggu
maaf membuatmu merindu
maaf karna aku tak selalu menemanimu
maaf aku sering mengecewakanmu
maaf aku tak seperti apa harapanmu
maaf tak pernah membuatmu bangga
maaf tak membuatmu bahagia
maaf aku tak mampu melengkapimu
maaf aku pernah melukaimu
maaf karna aku membuatmu menangis
maaf aku membuatmu menyesal telah memilihku

baik kau maupun aku ,tak terhitung berapa banyak pengorbanan yg telah dilakukan tanpa terucapkan
baik kau maupun aku, tak terhitung berapa banyak air mata yang jatuh disembunyikan
baik kau maupun aku, tak tau berapa kali menahan luka dan gundah sendiri
baik kau maupun aku, berapa kali kita masih mencoba bertahan

kau dan aku,kita sudah tak sama
kau dan aku, kita sudah tak sejalan
kau dan aku, cinta kita berbeda

kau lebih memilih banyak diam sekarang
aku coba mengerti diammu meski gundah
kau memilih menjauh sekarang
aku coba mengerti sikapmu meski takut kurasa

kau yang kukenal tidak seperti yang kutau
untuk kau yang tercinta ntahlah ini perasaan apa
ntah ini luka gundah marah atau lelah
untuk kau yang tersayang aku telah mati rasa karnanya

untuk kau yang membenci tangisku
aku tak bermaksud mengiba saat menangis didepanmu
untuk kau yang sering terganggu karna kelakuanku
aku tak bermaksud membuatmu tak nyaman